Rabu, 18 Desember 2013

Menyusuri 272 Anak Tangga di Batu Caves Kuala Lumpur


Dalam hal pengelolaan wisata mungkin kita harus belajar banyak dari Malaysia. Negeri Jiran ini cukup serius dalam mengelola sektor pariwisata, hingga apa pun bisa dikemas sebagai produk wisata yang menakjubkan bagi para pelancong. Dari yang berbau modern, seperti gedung kembar, menara malaysia, istana baru raja, kawasan perjudian tanah genting, hingga wisata alam dan budaya. Salah satu yang cukup menarik dikunjungi adalah kawasan Batu Caves.


1387402044386871530

Batu Caves sendiri adalah kawasan bukit kapur dengan sejumlah gua dan kuil gua di dalamnya, yang berada di distrik Gombak, berjarak sekitar 13 kilometer sebelah utara dari Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. Batu Caves juga merujuk pada nama tempat dimana kawasan itu berada.
Memasuki kawasan ini kita disambut patung raksasa Murugan, salah satu dari Dewa dalam kepercayaan agama Hindu. Tingginya yang mencapai 42,7 m membuatnya sebagai patung Murugan tertinggi di dunia. Patung yang diresmikan pada tahun 2006 ini berbiaya sekitar 1,3 juta ringgit atau sekitar Rp 4,7 miliar, yang bahannya terdiri atas 1.550 meter kubik beton, 250 ton baja batang dan 300 liter cat emas, yang khusus didatangkan dari Thailand.


Sedikitnya ada tiga gua besar di tempat ini, yang hanya bisa dilihat setelah kita melalui 272 anak tangga. Konon, sebelum tangga ini dibangun, warga Hindu yang ingin mencapai gua itu untuk ritual keagamaan harus mencapainya dengan cara memanjat. Konon juga, Gua di Batu Caves ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Salah satu gua terbesar, yang berada di ketinggian 100 m adalah Gua Cathedral atau Gua Kuil.

Ada juga Gua Ramayana, yang terletak di sebelah kiri, menghadap ke dinding bukit. Dalam perjalanan menuju Gua ini ada terdapat patung Hanoman setinggi 15 m. Upacara pentahbisan kuil di Gua Ramayana ini sendiri diadakan pada bulan November 2001 silam.


Kawasan ini juga dijejali oleh puluhan toko-toko suvenir dan kelengkapan-kelengkapan ibadah, seperti bunga, dupa, dsb. Pengunjung bisa bercengkrama dengan ratusan burung merpati yang bertebaran di kawasan itu, sambil memberikan mereka makanan yang bisa dibeli di tempat itu.

Sebagai kuil Hindu terbesar di luar India, maka tak heran jika kawasan Batu Caves ini menjadi salah satu tujuan wisata ziarah masyarakat Hindu dari berbagai penjuru dunia. Jutaan orang dari berbagai penjuru dunia berkunjung ke tempat ini dalam setahunnya.

Batu Caves sendiri diperkenalkan sebagai tempat ibadah pertama kali dilakukan oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India. Sebagai dedikasinyab pada Dewa Murugan. Pada tahun 1890, Pillai, yang juga mendirikan Kuil Sri Mahamariamman, membangun arca Sri Subramania Swamy, yang sekarang dikenal sebagai Kuil Gua.

Pada saat saya berkunjung ke tempat ini, setahun silam, sedang berlangsung upacara kelahiran. Setelah menjalani ritual di sebuah kuil di bagian bawah bukit, si anak ini kemudian dibawa oleh ibunya, ditandu dengan menggunakan batang tebu, ke Kuil Gua yang berada di atas bukit, melalui 272 anak tangga yang ada, melewati kerumunan pengunjung yang berda di tempat itu. Si ayah anak ini sendiri diwajibkan mencapai kuil teratas tersebut dengan cara berjalan menggunakan lututnya. Sebuah perjalanan yang terlihat sulit dan menyakitkan.

1387402469643332427 

Sayang sekali, saya tidak sempat mengunjungi semua lokasi yang berada di kawasan ini karena keterbatasan waktu. Padahal masih banyak hal-hal menarik yang bisa dilihat di tempat ini, seperti bagian dalam gua yang sudah mendapatkan sentuhan modern dengan pencahayaan artifisial. Dan sangat saya sayangkan pula saya tak sempat menyaksikan Festival Thaipusam, yang sangat kesohor itu. Terutama dengan ritual mandinya.
Festival tahunan Thaipusam, yang dilaksanakan sejak 1892 ini dilakukan pada setiap bulan Tamil Thai (yang jatuh pada akhir Januari/awal Februari).

13874025371766013496
Untuk mencapai Batu Caves ini sendiri dapat ditempuh dengan berbagai cara. Bisa melalui kereta api dari Stasiun Kereta Komuter KL, dengan biaya 2 RM untuk satu perjalanan jalan. Bisa juga menggunakan taksi, dengan biaya sekitar 20-25 RM dari Stasiun Kereta Komuter KL. Alternatif lain adalah dengan menggunaan Bus Terminus 11/11d dari Bangkok Bank (Dekat Terminus Puduraya) atau Bus U6 dari Titiwangsa. Atau bisa juga menggunakan mobil rental, yang cukup banyak tersedia di bandara KL.[]

#Sumber bacaan antara lain dari Wikipedia.
#Semua foto adalah koleksi pribadi penulis