Senin, 22 Agustus 2011

Anna Hazare: New Gandhi





ANNA HAZARE adalah seorang
aktivis sosial India yang diakui atas partisipasinya dalam gerakan anti-korupsi India 2011. Hazare juga memberikan kontribusi untuk pengembangan dan penataan Ralegan Siddhi, sebuah desa di Parner taluka dari distrik Ahmednagar, Maharashtra, India. Dia dianugerahi Padma Bhushan, penghargaan sipil tertinggi ketiga oleh Pemerintah India pada tahun 1992 untuk usahanya dalam membangun desa ini sebagai contoh bagi orang lain.

Anna Hazare memulai mogok makan pada tanggal 5 April 2011 untuk menekan pemerintah India untuk memberlakukan sebuah UU anti-korupsi yang ketat seperti yang digambarkan dalam Jan Lokpal Bill, sebuah lembaga ombudsman dengan kekuatan untuk menangani korupsi di kantor-kantor publik. Mogok makan tersebut menyebabkan protes nasional dalam mendukung Hazare. Mogok makan berakhir pada 9 April 2011, sehari setelah pemerintah menerima tuntutan Hazare itu. Pemerintah mengeluarkan lembaran negara pemberitahuan pada pembentukan komite bersama, tersusun dari pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil, untuk rancangan undang-undang.

Anna telah tampil sebagai orang yang paling berpengaruh di Mumbai oleh sebuah koran harian nasional. Dia telah menghadapi kritik oleh komentator politik untuk pandangan otoriter pada keadilan, termasuk kematian sebagai hukuman bagi para pejabat publik yang korup dan dukungan untuk vasektomi paksa sebagai metode keluarga berencana




Ribuan massa berunjuk rasa sambil meneriakan yel-yel dukungan terhadap Anna Hazare dan selogan anti korupsi di Lapangan Ramlila Maidan, Sabtu (20/8) Dukungan terhadapa Anna Hazare terus meluas dari berbagai kalangan di India (Sumber: Kompasiana.com)


Kehidupan awal

Kisah Hazare lahir pada tanggal 15 Juni 1937 di Bhingar, sebuah desa kecil dekat kota Hinganghat, di Provinsi Bombay (sekarang Maharashtra). Ayah Kisan, Baburao Hazare, bekerja sebagai pekerja tidak terampil di Apotek Ashram Ayurveda. Kakek Kisan bekerja untuk tentara di Bhingar, ketika ia dilahirkan. Kakeknya meninggal pada 1945, namun Baburao terus tinggal di Bhingar. Pada tahun 1952, Baburao mengundurkan diri dari pekerjaannya dan kembali ke desanya sendiri, Ralegan Siddhi. Kisan memiliki enam adik-adik dan keluarga menghadapi kesulitan yang signifikan. Bibi Kisan yang tidak mempunyai anak menawarkan diri untuk merawat dia dan dan memberinya pendidikan, dan membawanya ke Mumbai. Kisan belajar sampai standar ketujuh di Mumbai dan kemudian mencari pekerjaan, karena situasi ekonomi di rumah tangganya. Dia mulai menjual bunga di Dadar untuk mendukung ekonomi keluarganya. Dia segera mulai memiliki toko sendiri dan membawa dua saudaranya ke Bombay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar