Jumat, 19 Agustus 2011

TCO COFEE: WARALABA BERBASIS SYARIAH



Jika anda penikmat kopi, maka takkan lengkap jika belum mencoba berbagai racikan kopi sajian TCO Cofee. Berbagai cita rasa kopi dapat ditemukan dalam produk TCO Cofee ini, mulai dari sekedar black cofee hingga yang berasa strowberry, Vanilla Latte Cream dan Nut Caramel, dengan harga yang relatif murah, dari harga Rp 3 ribu – Rp 8 ribu/gelas.

TCO Cofee adalah semi waralaba yang memproduksi berbagai macam kopi dan teh, dengan rasa beragam, yang berpusat di Jalan Raya Gundul, No 10C Depok Jawa Barat, yang telah beroperasi sejak tahun 2003. TCO sendiri berasal dari kata Tea and Cofee.

Untuk dapat bermitra dengan TCO Caramel ini maka sejumlah paket yang ditawarkan antara lain sebagai Mitra Reguler, Mitra Medium, Mitra Master, Mitra Share dan Mitra Share Mobile.

Mitra reguler adalah mitra dengan modal Rp 12,5 juta, yang akan mendapatkan 1 outlet lengkap. Mitra medium adalah mitra dengan modal Rp 22 juta dan akan mendapatkan 2 outlet lengkap.
Mitra master adalah mitra dengan modal 35 juta yang akan mendapatkan 3 outlet lengkap dan hak untuk menjadi distributor TCO Coffee di suatu wilayah, dengan fee 10% dari penjualan outlet dan fee 10% dari penyuplaian bahan baku ke Mitra Reguler dan Mitra Medium di wilayahnya.

Mitra Share adalah mitra dengan modal 42 juta, yang akan mendapatkan 3 outlet, dengan konsep kemitraan syariah. Pengelolaan dan tenaga kerja disiapkan oleh TCO Cofee dengan sistem bagi hasil, dimana Mitra akan mendapatkan share 55% dari keuntungan, sedangkan TCO Cofee sendiri mendapatkan 45% sisanya, selama jangka waktu 3 tahun. Modal ini akan dikembalikan setelah kontrak berakhir.

Terdapat pula Mitra Share Mobile, dengan modal 63 juta. Untuk Mitra Share Mobile ini dilakukan melalui konsep bagi hasil dengan sistem syariah seperti halnya Mitra Share, namun outletnya berupa 1 unit mobil dan pengelolaan usaha yang dikelola oleh TCO Cofee.

“Untuk Mitra Share mitra otomatis tidak melakukan apa-apa selain menyiapkan lokasi dan mengontrol usaha saja, karena mulai dari pengelolaan, tenaga kerja dan pemasaran otomatis disiapkan oleh kami,” jelas Rafiuddin.

Menurut Rafiuddin, pemilik waralaba ini, sejumlah fasilitas yang akan diperoleh mitra selain fasilitas outlet/mobil, juga akan mendapatkan suplai bahan baku, peralatan seperti dispencer, blender, serutan es dan gun wipped cream. Selain itu juga akan diberikan gelas ukur, toples kaca/plastik, tenpat sedotan, ice box, baju seragam, botol plastik, banner, manual book dan CD training. Khusus untuk Mitra Share dan Mitra Share Mobile juga akan dibantu oleh tenaga kerja yang berpengalaman. Selama masa promosi TCO Coffe bahkan memberi potongan harga hingga Rp 4 juta untuk seluruh paket yang ada.

Meskipun telah berdiri sejak tahun 2003, peralihan TCO Coffe menjadi usaha waralaba baru dimulai 3 tahun lalu. Ia mengakui tertantang untuk menekuni usaha ini karena selain masih kurangnya bisnis serupa di tingkat lokal, juga ingin membuktikan bahwa pengusaha lokal pun bisa mengusahakan bisnis waralaba.

Kini, bisnis waralabanya ini telah berjumlah 35 buah yang sebagian besar berada di Jabotabek, Jawa dan Bali. Untuk Makassar sendiri ia menargetkan kerjasama dengan 10 mitra.

“Meskipun kami membuka peluang kerjasama dengan siapa saja namun untuk Makassar kami membatasi sebanyak 10 mitra saja,” aku Rafiuddin yang merupakan putra daerah Kabupaten Takalar, Sulsel ini.

Menurut Rafiuddin, prospek profit bisnis ini cukup menjanjikan karena selain minat masyarakat terhadap kopi yang tergolong besar juga karena kemasan TCO Cofee ini yang menarik dengan pilihan rasa yang beragam. Apalagi selain sajian kopi TCO Cofee juga menyajikan teh berbagai rasa dan es teler coklat.

Untuk paket Mitra Reguler bermodal awal Rp 12,5 juta, potensi keuntungan kotor yang diperoleh tiap bulannya sebesar Rp 14,1 juta, yang setelah dipotong dengan biaya bahan baku, tenaga kerja dan tempat akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 2,95 juta/bulan. Ini berarti bahwa jika menggunakan 3 outlet berpotensi keuntungan sebesar Rp 8,85 juta/bulan. Ini berarti memiliki BEP (Break Even Point) selama 4 bulan.

“Jumlah keuntungan ini hanya perkiraan kasar dan terendah, karena menurut pengalaman kami jumlah ini sebenarnya bisa lebih banyak, kalau dipasarkan secara baik dan berada di lokasi yang strategis,” ungkap Rafiuddin.

Sementara untuk Mitra Share dan Mitra Share Mobile perkiraan keuntungan lebih besar lagi, yaitu Rp 12,1 juta/bulan untuk Mitra Share dan Rp 13,2 juta/bulan untuk Mitra Share Mobile. Dengan BEP masing-masing 8 dan 9 bulan.

Lokasi usaha yang cukup strategis untuk outlet usaha ini menurut Rafiuddin selain di instansi-instansi pemerintah, bank-bank, mall, pasar, tempat hiburan/rekreasi, rumah sakit, terminal/bandara, kampus dan sebagainya. Bahkan jika menggunakan outlet mobil bisa ditempatkan dimana saja, atau pada acara-acara tertentu yang melibatkan orang banyak, seperti festival, pertandingan olah raga, dan sebagainya.


Untuk memulai usaha ini pun tidak membutuhkan waktu yang lama. Setelah mengisi formulir mitra, mitra harus melunasi biaya investasi sebelum akhirnya penandatanganan kontrak. Setelah Mitra memperoleh lokasi usaha, maka pengiriman outlet akan dilakukan dalam waktu 30 hari kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar