Dalam suatu wawancara dengan salah satu TV swasta, baik Luna Maya maupun Nazriel Ilham atau Ariel belum juga mengakui keberadaan video mesum mereka berdua. Ia malah menuding pemberitaan media sudah sangat berlebihan dan adanya suatu konspirasi untuk menghancurkan karir mereka. “Kita tidak seperti yang orang tuduhkan selama ini,” ujar Luna dalam wawancara tersebut, Senin (14/6). “Motifnya ke arah pembunuhan karakter,” tambah Ariel.(http://video.tvone.co.id/arsip/view/40502/2010/06/14/arielluna_angkat_bicara/). Masihkah Luna harus berbohong sementara dalam video tersebut sudah sangat jelas menampilkan dirinya? Sangat mustahil jika itu dikatakan rekayasa video, berbeda dengan foto yang memang mudah untuk direkayasa dengan program tertentu.
Pada saat menyaksikan wawancara tersebut saya sebenarnya berharap Luna maupun Ariel secara dewasa mengakui keberadaan video itu dan secara terbuka memohon maaf kepada masyarakat, karena bagaimanapun keberadaan video itu berdampak luas kepada publik. Apalagi kemudian pemberitaan atas video mesum itu telah menjangkau masyarakat di segala penjuru dunia.
Apa yg diharapkan Luna ataupun Ariel dengan penyangkalan tersebut? Apakah mereka pikir masyarakat sudah semakin bodohnya sehingga akan mengubah opini mereka hanya dengan adanya penyangkalan tersebut? Bukankah dengan terus-menerus menyangkal malah akan semakin menambah sikap antipati masyarakat pada mereka berdua? Ini berbeda dengan jika mereka mengakuinya dan memohon maaf secara terbuka. Saya yakin masyarakat kita akan memaafkan dan akan segera melupakannya, karena bangsa kita memang adalah bangsa pemaaf dan mudah lupa. contohnya saja, kasus century yang dengan segala hiruk pikuknya berbulan-bulan, toh dalam sekejap segera terlupakan dan sepertinya semua orang mulai melupakannya. Atau ingatkah kita dengan segala hujatan atas soeharto, namun ketika ia meninggal orang-orang pun mulai memaafkan dan bahkan akan menjadikannya sebagai pahlawan nasional??
Ada apa denganmu luna? apa yang kau harapkan dengan penyangkalan itu??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar