Bagaimanakah manusia saling berhubung satu sama lain? Untuk menghubungkan kita dengan seseorang yang berada di daerah yang jauh berapa banyakkah orang yang harus kita temui untuk bisa terhubung dengan orang tersebut?
Untuk mengetahui hal ini seorang psikolog di AS pada penghujung 1960-an mengadakan suatu riset akan hal ini. Pertanyaan yang ingin dijawabnya adalah: bagaimana manusia saling berhubungan? Apakah kita semua berasal dari dunia yang saling terpisah, berkiprah dan hadir secara bersamaan tetapi sibuk sendiri-sendiri, sehingga hubungan antara dua orang dimana pun dunia, jarang terajdi dan terpisah oleh suatu jarak? Atau, apakah kita semua tergabung dalam sebuah jaringan besar yang saling mengait?
Cara yang ditempuh oleh Milgram untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menggunakan surat berantai. Ia mendapatkan 160 nama orang yang tinggal di Omaha, Nebraska, kemudian mengirimkan sebuah paket kepada setiap orang itu. Dalam paket tertulis nama dan alamat seorang pialang saham yang bekerja di Boston tetapi tinggal di Sharon, Massachusetts. Tiap orang diminta menuliskan namanya pada paket itu kemudian mengirimkannya kepada seorang teman atau kenalan yang menurutnya akan mengirimkan lagi kepada seseorang yang tinggal lebih dekat dengan sang pialan saham. Apabila seseorang tinggal di Omaha dan ia mempunyai seorang sepupu yang tiak kenal dengan sang pialang—ia akan jauh lebih mungkin menyampaikan paket itu dalam dua, tiga atau empat langkah lagi kepada sang pialang.
Gagasan dalam metode ini adalah bahwa ketika paket itu akhirnya sampai ke rumah sang pialang, Migram dapat memeriksa daftar orang yang terlibat dalam proses penyampaian paket dan mengetahui seberapa akrab orang yang dipilih secara acak di satu kawasan dengan seseoreang lain di kawasan lain Amerika.
Migram menemukan bahwa kebanyakan surat yang sampai di rumah pialang dalam lima atau enam langkah.
Dari eksperimen inilah kita mendapatkan konsep enam tingkat keterpisahan (six degrees of separation).
Keberadaan konsep ini sebenarnya sangat sering kita temui dalam keseharian kita, apalagi dengan semakin canggihnya teknologi informasi yang ada saat ini. Saya sering mendapatkan sms dari seorang teman yang ingin mendapatkan telpon seseorang yang sebenarnya saya tidak kenal, namun saya tahu siapa yang kemungkinan kenal dengan orang tersebut dengan mengetahui terlebih dahulu pekerjaan dan tempat tinggalnya. Biasanya saya akan meminta teman tersebut menunggu beberapa saat dan dalam hanya beberapa langkah saja saya sudah bisa mengetahui nomor telpon yang bersangkutan.
Asumsi yang ingin dibangun melalui konsep ini adalah bahwa setiap orang sebenarnya terhubung dalam suatu jejaring yang besar yang saling mengait satu sama lain. Dan setiap orang bisa saja menjadi pusat dari jejaring itu, meskipun pada akhirnya akan muncul satu atau beberapa orang yang dengan jejaring yang lebih besar. Mereka dengan jejaring besar ini kemudian disebut sebagai Penghubung (konektor). Seseorang dengan bakat dan anugrah yang mampu menghubungkan sebegitu banyak jejaring lain melalui dirinya. Dia adalah seorang dengan pergaulan yang luas, berpikiran terbuka, dan terkadang memiliki kharisma tersendiri dalam dirinya yang membuatnya menjadi seorang Penghubung yang kuat. Dengan syarat ini, apakah Anda termasuk dalam karakter Penghubung??



Tidak ada komentar:
Posting Komentar