Sabtu, 21 Mei 2011

Kisah Tiga Laron dan Api

Suatu ketika, sekelompok laron jatuh cinta kepada api. Mereka bermusyawarah dan memjutuskan untuk mengutus seekor laron menyelidiki api itu dari dekat, karena darui kejauhan, mereka melihat api yang menyilaukan.

Laron pertama yang diutus pun mendekati api, meski tak cukup dekat, yang kemudian kembali ke kelompoknya untuk menceritakan temuannya. “Api itu terdiri dari tiga bagian—gelap di bawahnya, terang di tengahnya, dan lingkaran cahaya di sekelilingnya.”

Laron bijaksana yang memimpin musyawarah itu mengatakan bahwa gambaran ini tak cukup lengkap, sehingga ia pun mengutus laron kedua.

Laron kedua terbang lebih dekat ke apinya, kemudian kembali ke kelompoknya untuk menjelaskan rasanya terbakar, rasa sakitnya dan panas apinya.

Penjelasan ini ternyata tetap tidak mampu memuaskan keingintahuan laron-laron lain. Maka dituslah laron ketiga.

Laron ketiga terbang masuk ke dalam api, memeluk dan bercinta dengan api. Laron dan api menyatu. Dan ia tak bisa kembali ke kelompoknya untuk menceritakan apa yang ia ketahui dan rasakan. Laron bijaksana pun berkata pada laron-laron lain:

“Dia mengetahui dan mengerti api itu. Tapi dia tak dapat menceritakannya.”



Sumber: Neil Doglas-Klotz, The Sufi Book of Life: 99 Pathways of the Heart for the Modern Darvish. Penguin, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar